![]() |
Screenshoot materi tentang deteksi diri/Foto: Istimewa |
Ketua PW Fatayat NU Jawa Timur Dewi Winarti selaku penanggung jawab Sekolah Demokrasi Online (SDO) Jawa Timur, mengatakan bahwa kegiatan ini telah berlangsung dari tanggal 2 Agustus 2023 dan didukung oleh International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) serta Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur sebagai leading sector.
SDO Sesi-7 mengangkat topik Deteksi Dini , Merespon dan Menangani Kasus Kasus Intoleransi, Radikalisme dan Ekstremisme Kekerasan.
Siti Hnifah selaku fasilitator utama memaparkan tujuan sesi, diantaranya peserta memahami kata kunci untuk deteksi dini radikalisme dan ekstremisme kekerasan, selanjutnya peserta memahami standar untuk merespon dan menangani intoleransi, radikalisme dan ekstremisme kekerasan, dan peserta mengetahui kebijakan terkait dengan intoleransi, radikalisme dan ekstremisme kekerasan.
Selaku narasumber yaitu Ichsan Malik, yang juga Direktur Institut Titian Perdamaian saat menyampaikan materi terkait Deteksi Dini, Respon Dini Konflik dan Ekstremisme Kekerasan menyampaikan bahwa ideologi adalah “titik pusat gravitasi”.
Selain itu, Direktur Institut Titian Perdamaian tersebut juga memaparkan prinsip dan pengertian CEWERS, eskalasi konflik, proses ekstremesme kekerasan, peringatan dan tanggapan dini, metode pengumpulan data, laporan deteksi dini dan respon dini, metode peringatan dini dan tanggapan dini, serta pentingnya kerja tim.
Sementara Siti Hanifah, fasilitator utama SDO menyampaikan konsep diskusi kelompok. Pada sesi ini peserta berkesempatan untuk berdiskusi kelompok perihal kebijakan nasional dan daerah. Beberapa topik yang didiskusikan oleh peserta meliputi isu-isu penting dalam kebijakan tersebut, sistem deteksi dini yang diamanatkan dalam kebijakan tersebut, dan bagaimana kebijakan tersebut akan berkontribusi pada pencegahan berkembangnya diskriminasi, intoleransi, radikalisme, dan ekstremisme kekerasan.
Sumber: kabarpas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar